Sabtu, 01 Juni 2013

ADA CINTA

Malam yang tak bersahabat. Awan mendung menyelimuti langit, bulan seakan bersembunyi dibalik awan dan bintang pun tak mau tampak. aku harus bersiap diri berangkat rapat sebelum hujan mengguyur atau aku takkan bisa datang rapat dan bertemu kawan-kawanku. Hujan selalu menemani kebersamaan kami. Hawa dingin menggigit kulit dan serasa tembus sampai ketulang sumsum. Rapat jam 19.00 seperti biasa dan saat aku tiba ditempat, kawan-kawanku sedang berkumpul mengusir dingin dan berdikusi sebagai penghangat.
“ assalamuaikum” sapaku
“waalaikum salam” mereka serempak menjawab
“lagi diskusi apa ne? kayaknya seru banget?” tanyaku penasaran
“seperti biasa, topic yang selalu diminati manusia normal” jawab mela
“apaan” tanyaku gak nyambung
“yah apa lagi lok bukan cinta” adi menimpali
Sekarang kami sedang kena wabah dan dengan mudah wabah itu menjangkit dan menyebar, wabah cinta. Ku lihat mata mereka, penuh semangat dan rasa bahagia. Cinta menyelimuti mereka tak terkecuali aku. Hemm.. yah.. bukankah hidup tanpa cinta bagai sayur tanpa garam? Cinta,cita dan asa dengan semua lika-likunya.
“sudah jam tujuh ne, hayo rapat dulu.. diskusinya kita lanjutin nanti saja” heri mengingatkan
Kulihat jam dihapeku, iyah sudah jam tujuh. Dan tanpa ada yang memerintah kami pun bubar dan menuju keruang rapat. Dalam rapat pun semangat cinta itu masih terasa dan membuat hangat suasana. Tanpa ada pengakuanpun aku tahu ani dan hendri saling menyukai. Entah apa lagi yang mereka tunggu atau munkin mereka belum bisa memahami perasaan masing-masing. Tak ada yang salah dengan cinta. Dia datang kapanpun,dimanapun dan kepada siapapun. Tak salah jika dalam satu komunitas ini begitu banyak cinta tercipta. Bukankah cinta ada juga karena terbiasa? Kadang tanpa disadari, benih-benih itu tumbuh dengan sendirinya karena adanya kebersamaan dan kecocokan. Kemudian bersemi dan kini tumbuh subur. Cinta ibarat sebuah anak panah. Sekali terlepas, dia akan menancap dimana saja. Tidak tanganmu atau tanganku yang mampu mematahkannya. Dia akan tetep disana, dan waktu tak akan membuatnya berkarat.
Dan aku pun tak bisa menghindarinya. Aku hidup dalam cinta yang aku simpan rapat-rapat dalam dukaku. Kadang cinta tak sepaham dengan logika.memilih waktu dan orang yang tak tepat untuk jatuh cinta. Kata orang cinta itu tak mempunyai mata tetapi semua orang mempunyai mata dan hebatnya cinta bisa butakan siapa saja. Cinta memang tak perduli rasa, semua bisa jatuh cinta.
Aku hanya bisa melihatnya. Cintai dia dari jauh dan membuat cintaku tak membuatnya sakit. Ketika dia menatapku, aku ingin mengatakan padanya untuk terus seperti itu, matanya seakan membawaku ke dunia fatamorgana dan disana hanya ada aku dan dia. Melihatnya tersenyum dan tertawa membuatku tak bisa berpaling melihatnya. Inikah cinta? Seharusnya aku tak memikirkan dia.
Mengingatnya hanya kan hadirkan cinta, memautkan hati padanya hanya kan buatku rindu
Tapi… hanya itu yang bisa aku lakukan
Karena
Ku ucapkankan sayang pada angin meski sayangku jatuh pada debu
Ku ucapkan rindu pada gerimis meski rinduku jatuh pada linangan hujan
Aku hanya ingin menyimpan rasa ini. Mencintainya dalam hati.
***
“fiaaaaaaa…” ani berteriak memanggilku
“astaufirullah… kamu membuatku kaget!” seruku sambil mengusap dada
“ha.. ha.. maaf.. nanti malam datang rapat?” ani malah tertawa tanpa rasa bersalah
“iyah.. kenapa? Kamu datang juga kan?”
“tentu. Nanti berangkat bareng yuk” ajaknya riang
“kamu kenapa? Kayaknya lagi senang banget? Hmmm hayo…” ledekku
“biasa ja deh.. masak aku keliatan lagi seneng?”
Aku hanya tersenyum sebagai jawabanku. Ani dengan segala kecantikan dan kekalemannya pun tak bisa menyembunyikan perasaannya. Aku merasakan semangat dan cinta dihatinya. Aku berharap ini akan menjadi awal yang baik untuk kedepannya.
“fia menurut kamu hendri itu bagaimana orangnya?” ani bertanya sambil tersipu malu
“hendri? Dia baik, pintar dan aku lihat sepertinya dia suka sama kamu!”
“ha??? Benarkah? Dia bilang sama kamu?” dengan mata yang berbinar dia bertanya
“tanpa dia bilangpun aku tahu an… dan aku juga tahu, kamu suka sama dia” jawabku blak-blakan
“gak ya… “ dustanya
“ya sudah lok gak… berarti aku gak usah kasih tahu kamu apa yang dia bilang ke aku” pancingku
“memangnya dia bilang apa” ani penasaran
“kamu suka gak ma dia? Lok gak suka gak usah aja soalnya jadi gak penting juga”
“tapi…. “
“kenapa? Kamu bisa bohongi aku dan semua orang tapi kamu tak bisa bohongi hati kamu sendiri”
“tapi janji kamu gak akan beri tahu siapapun… aku malu”
“tenang saja percaya padaku. Aku tahu kamu juga suka sama hendri kan?”
“’iyah….” Pipinya merona merah
***
Kekuatan cinta teramat sangat besar. cinta bisa membangkitkan semangat hidup seseorang dan karena cinta pula hidup seseorang bisa hancur.
Tiga minggu setelah pengakuan ani tentang perasaannya pada hendri dan kini mereka sudah memulai suatu hubungan. Aku tak mau jika hubungan ini dimulai dengan ketidakseriusan karena komunitas kami menjadi taruhannya. Namun selama keterbukaan dan profesionalisme dipegang teguh, aku yakin semua akan baik-baik saja. Kami tak bisa membiarkan mereka tersiksa dengan perasaan mereka karena keadaan ini. Kami tak ingin ini menjadi tak adil bagi mereka yang dilanda Asmara.
Tebarkan cinta dimanapun kita berada. Hilangkan kebencian dan kedengkian karena itu hanya akan merusak diri kita. aku ingin mereka menyadari, cinta tak pernah salah. Setelah ini, akan banyak cinta terungkap dan akan semakin banyak kebahagian. Dan itu semua akan menjadi pemicu semangat kami.
Sama seperti cinta yang mereka rasakan, cinta ini bukan dusta tapi dia berada dalam keadaan yang salah. Melihatnya, mendengar suaranya, dan merasakan dia berada disekitarku sudah cukup membuatku bahagia. Aku ingin dia tetap mencintai orang yang dia cintai. Bahagia dengannya dan mengwujudkan mimpi-mimpi yang sudah dia dan orang yang dia cintai dirajut dengan indah dan menjadi nyata. Aku ingin terus hidup dalam kesendirianku dan cinta yang tak pernah terungkap. Bukankah cinta tanpa diutarakan teteplah cinta. Cinta adalah apa yang ada dihati. Aku akan terus mencintai karena rasa ini akan memberiku sejuta rasa yang lain. Aku akan mencintainya dengan sederhana, sesederhana cintaku.

  23:47, 24 03 2011
   Halmahera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar