Selasa, 30 Desember 2014

BIARLAH AKU MENJADI BATU



Kita berada di bawah langit yang sama, memandang bulan yg sama. Malam ini adalah malam penuh bintang. Diantara bintang-bintang itu, aku mereka-reka, bintang yang manakah yg sedang kau pandangi?. Malam ini kita menikmati indahnya malam bersama, diwaktu yang sama namun tanpa suaramu tanpa hadirmu. Disana, jauh disana kau menatap langit yang sama dan hidup dibawahnya tapi kita tak bisa bertemu. 

Ssssttt... jangan berisik, aku menjadi tuli dg suara alam. Diamlah, rasakan angin yang tak dapat kau lihat ini. Ia mampu membuat tubuhmu beku tapi ia juga mampu membawamu padanya. Sssstttt.... pejamkan matamu.

Pagi. Kenapa kau datang begitu cepat? Ia selalu datang meski aku enggan bertemu. Pagi membawa jauh damaiku, malamku. Apa ia sedang berkonspirasi dengan waktu? Aaahh.. waktu, ia tak pernah mendengarkanku. Ia egois. Aku memintanya berhenti saat damai namun ia menjemput pagi begitu cepat. Saat aku memintanya untuk berlari, ia bermalas-malasan menjemur diri. 

Karena kau begitu maka aku akan begini. Begini menjadi batu. Aku tak akan merasakan apa-apa lagi. Tak perduli kau membawa pagi atau malam, aku adalah batu. Kau tak akan menghangatkanku lagi dan kau tak akan mampu membuatku menggigil lagi. Aku batu. Diamlah... aku batu. 


Senin, 22 Desember 2014

TITISAN HAWA II


Tak ada satu orangpun yang mengerti aku. Seakan hidup dalam kesunyian meski disekitarku begitu ramai. . .


Tak ada yang bisa memahami ketakutanku. . . keresahanku. . . kesakitanku. . .


Mereka hanya tahu aku ketika banyak bicara, tertawa dan tersenyum seolah dunia begitu baik padaku

Mereka menuntut hatiku sedangkan aku sudah tak memiikinya dan mereka bilang aku berdusta


Aku menangis. . . ku peluk lututku dan membiarkan air mata tumpah ruah

Lihatlah aku. . .  aku tak setegar apa yang kau lihat. . .

Aku butuh pengertianmu. . . aku butuh tanganmu. . .



Jangan pernah pergi setelah kau benar-benar tahu aku. . .

Munkin aku akan benar-benar mati perlahan melihat punggungmu semakin jauh dan tak terlihat

Berteriak melawan takdir dan suara hilang terbawa angin



Aku hanya butuh waktu. . .

Memperlihatkan pada dunia, siapa aku

Aku hanya butuh waktu. . .

Membuktikan pada sekumpulan ternak di kota Gandrung sana

“ aku titisan hawa bisa memeluk dunia”

Jumat, 19 Desember 2014

Keheningan Tahajjudku





Dalam sepertiga malam
Dalam hening tahajjudku
Aku biarkan titisan bening menyapu pipiku
Dan membiarkan air mata itu membasuh luka-lukaku
Dalam takbiratul ikhram
Ku biarkan rindu itu mengiringi sholatku
Mencoba melupakan perang batin yang menunggu akhir
Dalam sujudku
Aku tak mampu menahan bendungan air mata
Membanjiri sajadahku
Sakit..
Luka itu masih ada
Bukan
Bukan sekedar luka
Trauma
Yang membuatku takut untuk mengatakan Ya
Dan akan ku biarkan sampai tasyahud akhir hidupku







22.25  14-11-2011

Senin, 15 Desember 2014

Puisi >< Poem



JENUH



Siang masih terasa sama

Malam pun tak ada beda

Jenuh…

Aku mulai jenuh dengan sekitarku

Pagi datang dengan matahari pengiringnya

Warna semburat senja menjadi penanda berakhrinya siang

Dan malam jatuh dengan bulan dan bintang sebagai kekasihnya

Dan aku masih lagi-lagi

Jenuh…

Hujan jadi pengiring menghabiskan malam

Menjadi selimut tanpa menyentuh kulitku

Bahkan yang tak terlogikan masih saja membuatku

Jenuh…   

Lalu bayangan Dia muncul dalam benakku

Saat ku merasa galau dan jenuh dengan kepenatan yang kurasa…

Saat itu aku teringat, teringat dengan semua pola tingkahnya

Malaikat kecil yang tak memiliki dosa

Saat aku menatapnya dalam tatapan polos dan jenakanya

Saat itu ada desir kehangatan direlung hati

Senyum tawa nya mampu memalingkanku dari kejenuhan hidup. 





    To my little sister
     Vera  
01:20 27-06-2011

Sabtu, 06 Desember 2014

Ah Lucunya Perempuan Itu





Ah lucunya perempuan itu
Dia diberi hati namun minta mati
Dia disanjung tapi minta dimaki
Ketika dia dilepas pergi
Dia menangis mengiba minta dikasihani

Mengatakan “ aku ingin merdeka!!!”
Tapi disuruh kencing berdiri dia bilang “malu”
Ketika disuruh ini itu dia bilang itu pekerjaan lelaki
Merdeka seperti apa yang dia cari???

Ah lucunya perempuan itu
Mengaku seorang pembela hak perempuan
Sedangkan hak dirinya tak mampu dia jaga
Mengaku seorang feminist
Dengan menyampingkan agama
Ah lucunya perempuan itu

Aku harus berbuat apa untukku & kaumku???





 22.09 14-11-2011