Tak ada satu orangpun yang mengerti aku. Seakan hidup dalam
kesunyian meski disekitarku begitu ramai. . .
Tak ada yang bisa memahami ketakutanku. . . keresahanku. . .
kesakitanku. . .
Mereka hanya tahu aku ketika banyak bicara, tertawa dan
tersenyum seolah dunia begitu baik padaku
Mereka menuntut hatiku sedangkan aku sudah tak memiikinya
dan mereka bilang aku berdusta
Aku menangis. . . ku peluk lututku dan membiarkan air mata
tumpah ruah
Lihatlah aku. . . aku
tak setegar apa yang kau lihat. . .
Aku butuh pengertianmu. . . aku butuh tanganmu. . .
Jangan pernah pergi setelah kau benar-benar tahu aku. . .
Munkin aku akan benar-benar mati perlahan melihat punggungmu
semakin jauh dan tak terlihat
Berteriak melawan takdir dan suara hilang terbawa angin
Aku hanya butuh waktu. . .
Memperlihatkan pada dunia, siapa aku
Aku hanya butuh waktu. . .
Membuktikan pada sekumpulan ternak di kota Gandrung sana
“ aku titisan hawa bisa memeluk dunia”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar